Video: Beda Gubernur Aceh dan Pangeran Maroko Soal Cium Tangan


SIKAP egaliter diperlihatkan putra mahkota Maroko. Pangeran yang baru berusia 12 tahun itu terekam video menolak tangannya dicium oleh pejabat kerajaan. Kontan saja video itu menjadi viral dan menarik minat media Barat.



Media berbasis di Inggris, Dailymail.co.uk, adalah salah satunya. Dalam artikel yang dimuat pada 6 Januari 2016, Dailymail menyertakan video itu dan menjadi bahan diskusi pembacanya.

Dalam video itu, Putra Mahkota Maroko bernama Moulay Hassan terlihat cepat-cepat menarik tangannya ketika sejumlah orang dewasa berusaha  mencium tangannya sambil membungkuk dan memajukan wajah agar bibirnya bisa mencium tangan pangeran. Namun, meskipun ada berusaha mencium dengan cepat, tetap saja gagal lantaran sang pangeran lebih cepat menarik tangannya.

Walhasil, para pejabat kerajaan yang berusaha mencium tangannya terlihat kebingungan.  

Pangeran Hassan mulai tampil di depan publik dengan ayahnya di acara resmi tahun lalu. Dia adalah putra dari Raja Mohammed dan Salma Bennani, yang menikah pada 2002.

Di sejumlah negara Arab, tradisi mencium tangan adalah bentuk penghormatan. Sebagian orang menikmatinya, bahkan sampai menyodorkan tangannya untuk dicium. Namun sebagian lainnya merasa risih ketika ada orang lain –apalagi yang lebih tua– mencium tangannya. Selain risih, mereka yang menolak tangannya dicium, menghindari penghormatan berlebihan atau pengkultusan individu. 



Lalu, bagaimana di Aceh?

Tindakan mencium tangan ini juga terjadi di Aceh. Namun, lain jika pangeran Maroko menolak tangannya dicium, Gubernur Aceh Zaini Abdullah seringkali terlihat menyodorkan tangannya untuk dicium. Bahkan, Zaini pernah berkata,”di depan cium tangan saya, di belakang berbuat sesuka hati.”[]

Komentar