[VIDEO] Pemuda Iran Murtad dari Islam, Zakir Naik Kaitkan dengan Indonesia




Sebuah video tentang kesaksian seorang pemuda yang murtad dari Islam menjadi video terpopuler di Youtube pekan ini. Ketika diakses pada 29 April 2016, video yang diupload 6 hari lalu itu telah ditonton oleh hampir 1,5 juta orang.  (Lihat videonya di bagian bawah)

Video itu berkisah tentang seorang pemuda yang mengaku dari Iran mengisahkan perihal mengapa dia murtad dari Islam kepada pendakwah Islam Zakir Naik. Berbicara di dalam sebuah acara talkshow televisi, pemuda bernama Puya itu memutuskan tidak percaya agama setelah mempelajari masuknya Islam ke Iran yang dulu bernama Persia. Menurutnya, Islam masuk ke Persia dengan jalan kekerasan. Itu sebabnya, mahasiswa seni drama di Iran itu merasa tidak cocok dengan Islam.

Puya bercerita bahwa ia terlahir dari keluarga muslim. Namun, ia tidak mau menerima Islam lantaran meyakini Islam masuk ke Persia dengan jalan kekerasan. Dengan kata lain, menurut Puya, di masa lalu, orang Islam dari Arab datang ke Persia dan memaksa Raja Persia dan penduduknya untuk masuk Islam.
Padahal, menurut Puya, dulunya Persia adalah negara dengan peradaban paling maju dari dulu hingga sekarang.

Di zaman Persia sebelum Islam datang, kata Puya, pemimpin religius mereka adalah Zartosht. "Dia juga seorang nabi. Jadi kami percaya pada amal baik, kata-kata yang baik. Bahkan Cyrus, raja kuno Persia, membawa banyak hal baik,tetapi tidak pernah menyebut dirinya seorang nama atau Tuhan."

"Meskipun dia seorang raja, dia tidak pernah membunuh warga sipil, tidak pernah memperkosa wanita, dan tidak pernah membuat rakyatnya berganti agama. Saat itu mereka menyembah sapi, dan dia menghormati mereka. Meskipun dia menyembah Tuhan yang benar, tapi dia tidak pernah memaksa mereka untuk menyembah yang dia sembah."

Sebelum menjawab pertanyaan pemuda itu, dr Zakir Naik menanyakan apakah pemuda itu penganut Parsi (Zoroastrian). Pertanyaan itu dijawab oleh pemuda tersebut,"Tidak, aku tidak mengikuti agama manapun. Orang tuaku Muslim, tapi karena kebingungan dalam pikiranku, aku tidak mengikuti agama, aku cukup percaya pada Tuhan dan melakukan kebaikan.."

Menjawab pertanyaan anak muda Iran itu, dr Zakir Naik membantah Islam disebar dengan jalan pedang atau kekerasan. Menurutnya, hal itu adalah propaganda media.

Zakir naik tidak menampik ada orang Islam atau pemimpinnya yang berbuat tidak sesuai dengan ajaran Islam, namun secara keseluruhan, katanya, Islam tidak pernah disebarkan dengan jalan kekerasan.

Zakir mencontohkan, Islam selama 1.400 tahun menjadi penguasa di tanah Arab, namun hingga kini ada lebih dari 9 juta orang Kristen koptik di Arab. Agama itu telah dianut turun-temurun. 
"Jika umat Muslim ingin, mereka bisa saja memaksa setiap non-Muslim untuk masuk Islam dengan todongan pedang. Orang Kristen koptik ini menjadi saksi bahwa Islam tidak disebarkan dengan pedang," kata Zakir naik yang disambut dengan tepuk tangan penonton.

Di India, kata Zakir Naik, umat muslim memerintah selama lebih dari seribu tahun. Namun saat ini lebih dari 80 persen orang India bukan muslim. "Mereka bersaksi bahwa Islam tidak disebarkan dengan pedang," kata Zakir.




Zakir naik juga mencontohkan apa yang terjadi di Indonesia. "Tentara Muslim manakah yang menyerbu Indonesia? Indonesia sekarang punya jumlah populasi muslim terbesar di dunia, lebih dari 200 juta muslim. Di Malaysia lebih dari 55 persen penduduknya adalah muslim. Aku bertanya padamu, tentara Muslim manakah yang datang ke Malaysia? Tentara muslim mana yang datang ke negaramu? Tentara Muslim manakah yang ke Pantai Timur Afrika? Ini karena bisnis, karena perdagangan. ketika mereka datang ke sini, orang-orang menerima agama ini. Adalah propaganda media yang menyebarkan bahwa Islam disebarkan oleh pedang," kata Zakir Naik.

Zakir Naik juga mengatakan bahwa saat ini Islam berkembang pesat di Amerika dan Eropa. Dia pun bertanya kepada pemuda itu," siapa yang memaksa orang Amerika untuk masuk Islam? Siapa yang memaksa orang Eropa untuk masuk Islam? Banyak hal dalam sejarah yang terbukti palsu."

Zakir juga mengutip ucapan sejarawan De Lacy O'Leary dalam bukunya "Islam at The Crossroad" yang menyebutkan,"sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim fanatik yang menyapu dunia, mekasa Islam dengan acungan pedang adalah mitos paling fantastis dan absurd yang diulang-ulang oleh para sejarawan."

Zakir Naik juga mengutip ucapan Adam Pearson yang berkata,"orang-orang khawatir bahwa suatu hari senjata nuklir akan jatuh di tangan bangsa Arab. Mereka gagal untuk menyadari bahwa bom Islam telah dijatuhkan, yaitu bom kedamaian. Bom itu terjatuh pada hari Nabi Muhammad lahir."

Namun, rupanya pemuda itu tidak puas atas jawaban Zakir Naik. ia pun berkomentar,"terima kasih dokter atas jawabanmu, tapi masalahnya adalah aku tidak mendapat jawaban yang tepat karena ini bukanlah media. Ini adalah sejarah. Dan sejarah tidak dapat ditulis dalam cara yang salah, karena jika ini ditulis dengan cara yang salah, ini bisa dikoreksi. Tapi ini sejarah yang benar di seluruh dunia, dan ini ditulis dalam setiap..."

Belum selesai pemuda itu bicara, Zakir Naik memotongnya.
"Saudara, jika kau mendengarku mengutip dari De Lacy O'Leary, dapatkah kau mengulangi?"

Pemuda itu menjawab,"Mengulangi apa?"

"Ulangi kutipan De Lacy O'Leary. Aku mengatakannya dua kali, bukan sekali, dua kali. Sekarang coba ulangi, ulangi setengahnya saja" kata Zakir Naik lagi.

"jadi apa gunanya mengulangi itu," jawab pemuda bernama Puya itu.

"Aku ingin tahu apakah kau menyimak atau tidak," jawab Zakir Naik.

"Tidak, karena apa yang ada dalam kepalaku adalah ini fakta sejarah," jawab pemuda itu.

"Aku memintamu, dapatkah kau mengulangi jawaban yang telah kuberikan sebelumnya? JIka kau tidak bisa mengulanginya, percuma aku mengulanginya lagi. Kau tidak mendengarkan. Kau memikirkan sesuatu."

"Tidak, aku mendengarkanmu bahwa ini adalah media, dan ini salah..," sanggah Puya lagi.

"Dapatkah kau ulangi pernyataan dari De Lacy O'Leary, seorang sejarawan yang sangat terkenal?" sergah Zakir Naik lagi.

"Tidak, aku tidak bisa," jawab Puya.

"Aku akan mengulanginya untuk ketiga kali, dengarkan, dengarkan dan kembalilah mengantri. De Lacy O Leary berkata 'sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim fanatik yang memaksa Islam dengan acungan pedang terhadap bangsa-bangsa yang ditaklukkan adalah mitos paling fantastis dan absurd yang sering diulang-ulang sejarawan. De Lacy berkata bahwa sejarah telah dimanipulasi, tapi kau malah berkata 'aku percaya pada sejarah'. De Lacy mengatakan bahwa apa yang dikatakan sejarah tentang muslim yang memaksakan Islam dengan acungan pedang adalah mitos paling fantastis yang paling sering diulang-ulang sejawan. Jadi kau telah dipengaruhi oleh mitos. Jadi ini adalah mitos dan kau harus melupakannya, dan percayalah kepada fakta. Faktanya adalah kau membaca Quran, dan insya Allah aku ingin agar kau kembali masuk Islam.Kembalilah kepada agama dari orang tuamu, Insya Allah."

Pemuda itu pun tidak melanjutkan perdebatan lagi. "Oke, oke, terima kasih," tutupnya.[]






Komentar