Sejarah Baru, Kota London Inggris Dipimpin Orang Muslim




Sadiq Khan, putra seorang migran muslim asal Pakistan, mencatat sejarah baru di Inggris. Anak supir bus itu dipilih oleh warga London sebagai Walikota muslim pertama dalam sejarah London, ibukota Inggris, dalam pemilihan pada 5 Mei 2016.

Maju dari Partai Buruh, seperti ditulis guardian.co.uk, Sadiq Khan dipilih oleh 1,31 juta pemilih atau 57 persen suara, mengalahkan perolehan Zac Goldsmith dari Partai Konservatif yang dipilih oleh 994 ribu orang atau 43 persen suara.

Terpilihnya Sadiq Khan sebagai Walikota London menjadi berita besar di Inggris. Di media besar Inggris guardian.co.uk, misalnya, kabar kemenangan Sadiq Khan menjadi berita terpopuler dan paling banyak diakses oleh pembacanya.

Terpilihnya Sadiq Khan juga sekaligus mengakhiri kekuasaan Partai Konservatif yang selama 8 tahun terakhir sebagai penentu kebijakan politik London.

Berusia 45 tahun, Sadiq Khan adalah anak seorang supir bus asal Pakistan. Khan lahir di London pada 1970. Ia adalah anak kelima dari delapn bersaudara

Saat masa kampanye, Partai Konsenservatif sempat mencoba menghadang laju Sadiq Khan dengan menyebut Khan 'berbahaya' dan 'kaki tangan ekstrimis Islam.' Partai Buruh menyebut kampanye Partai Konservatif sebagai Islamophobia.




Dalam pidato kemenangannya Sadiq Khan mengatakan sangat tersanjung dengan harapan dan kepercayaan yang diberikan oleh warga London untuk dirinya. "Saya ingin berterima kasih kepada setiap warga London yang telah membuat hal tidak mungkin menjadi mungkin," kata Sadiq.

Dia menambahkan,"saya sangat bangga bahwa Londoner (sebutan untuk warga London) hari ini telah memilih harapan daripada ketakutan dan kesatuan daripada perpecahan."

Menanggapi terpilihnya Sadiq Khan, Direktur LSE Inggris Profesor Tony Travers mengatakan hasil pemilihan itu membuktikan London adalah kota kosmopolit yang menempatkan ras, agama dan entitas pada satu sisi.[]










Komentar